Bicaratentang Akhir zaman itu tdk bisa dipisahkan dari Kedatangan Anak Manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tidak seorangpun tahu kapan waktunya Anak Manusia datang, atau Akhir Zaman tiba. Jangankan manusia, malaikat Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus sendiri tidak tahu, kecuali Bapa (Tuhan Allah). Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus, bahwa Pengampunan itu dari dalam, bukan dari luar. Jadi, tulus dan benar-benar bersihkanlah kesalahan orang lain dalam diri kita sewaktu mengampuninya. Tuhan juga tidak hitung-hitungan terhadap kesalahan kita. • Pengampunan itu sesungguhnya perintah, bukanlah pilihan. Mengampuni, inilah ciri hidup anak-anak Tuhan. Rabu, 03 Agustus 2022 DIPILIHOLEH TUHAN UNTUK MELAYANI-NYA. 4. 6. Ps. Debora Henubau. (Ringkasan Khotbah 18 Februari 2018) Pembacaan Alkitab: Efesus 2 : 10. Semua manusia diciptakan oleh Tuhan, namun orang-orang pilihan Tuhan, yang diangkat sebagai anak-Nya diciptakan dalam Kristus Yesus. Artinya kita dilahirkan dalam roh, itulah kelahiran baru. Samuelyang masih muda itu tidak mau terpengaruh oleh perbuatan-perbuatan jahat di tabernakel itu sehingga berhenti melayani Yehuwa. Tetapi oleh karena begitu sedikit orang yang sungguh-sungguh mengasihi Yehuwa, sudah lama sekali Yehuwa tidak berbicara kepada seorang manusia. Ketika Samuel sudah bertambah besar lagi, terjadilah begini. Kadangkala ketika diminta untuk melayani Tuhan dengan cara khusus, kita menerima permintaan itu dengan enggan. Namun, kita tetap melakukannya karena alasan kewajiban. Saat hal itu terjadi, kita perlu berdoa untuk mendapatkan kerelaan yang penuh semangat supaya kita dapat "beribadah kepada Tuhan dengan sukacita" (Mazmur 100:2) --PRV Pertama upah yang kekal (ay 13-14). Kebanyakan upah itu akan diterima di surga, bukan di dunia. Upah tsb akan diterima oleh umat Tuhan setelah kematian, bukan ssebelumnya, yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan. Pekerjaan seseorang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Namun, saat di bumi pun kita masih bisa menerima upah. PengertianYang Benar. Dari apa yang dipaparkan Tuhan dalam Lukas 22:24-30, kita dapat menemukan pengertian pelayanan, khususnya dalam ayat 26-27. Dalam ayat tersebut Tuhan Yesus menunjuk seorang pelayan makan sebagai gambaran sebagai pelayan Tuhan. Seorang pelayan makan adalah seorang yang berlelah untuk kenikmatan atau keuntungan orang lain. 14KHOTBAH TENTANG KEBANGUNAN ROHANI (1) Pdt.Budi Asali, M.Div. 1.Rest in heaven. Memang kalau saudara belum pernah melayani Tuhan secara serius, maka saudara tidak akan pernah mengalami hal ini! Untuk lebih menekankan tentang pertobatan, maka Tuhan Yesus lalu menyambung kata-kataNya dengan memberikan suatu perumpamaan (ay 6-9). qKgoeoQ. SUKACITA MELAYANI TUHAN21 Februari 2010 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.FilIpI 44-7 Ayat di atas ditulis rasul Paulus untuk jemaat di Filipi saat dia sedang berada di balik penjara di tengah tekanan, ketidaknyamanan dan keterbatasan. Berada di balik penjara tidak membuat Paulus larut dalam kekecewaan, menyesali panggilannya dan berhenti melayani Tuhan. Dia berkata; aku tau apa itu menderita dalam melayani Tuhan dan aku mengalami semuanya 2 Kor 1123-28 namun semua itu tidak akan dapat memisahkan aku dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita Rom 835-39. Aku mau tetap melayaniNya sebab bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan Filp 121. Adalah lebih mudah bagi Paulus untuk bersungut-sungut dan mempertanyakan penyertaan Tuhan, namun dalam semuanya itu Paulus tetap berkata; “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan Bersukacitalah!”. Saudaraku, masalah dan beban hidup tidak seharusnya membuat kita mundur dari pelayanan kepada Tuhan, pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, semua yang Tuhan ijinkan terjadi tidak mungkin melebihi kekuatan manusia 1 Kor 1013. Beban hidup justru memberi bobot/nilai pada iman kita, dalam menghadapi beban hiduplah iman kita dibentuk semakin padat dan berbobot, yaitu saat kita memilih untuk percaya, beriman dan tidak menjadi kecewa dengan Tuhan dalam menantikan jawaban dan pertolonganNya. Kita yang telah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus, kita yang hidup di bawa kuasa salib tidak bisa lagi hidup bagi diri sendiri, tetapi tetapi melayani Tuhan dan semua yang dikasihiNya. Itulah alasannya mengapa Paulus tetap dapat bersukacita meskipun dalam melayani Tuhan dia menghadapi berbagai masalah dan penganiayaan. Dia tau dia sedang melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Saudaraku, melayani Tuhan tidak hanya mengacu pada pelayanan mimbar atau kegiatan-kegiatan kerohanian kita di gereja. Kehidupan kita adalah pelayanan kita, itulah ibadah iman kita kepada Tuhan, melakukan segala detail kehidupan kita sebagai sebuah ibadah. Bahkan hal-hal sederhana dan tugas-tugas kecil yang tidak diperhatikan oleh manusia, tetap diperhatikan Allah dan memiliki implikasi kekal, itulah pelayanan kita kepada Yesus Kristus. Supaya kita menemukan sukacita dalam pelayanan kita kepada Tuhan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu;1. Melayani dengan motivasi yang benarSaudaraku, saat kita mengikut Tuhan, berbakti dan mentaati perintah Tuhan pastikan kita melakukan semua itu dengan motivasi dan sikap hati yang benar. Bukan berfokus hanya pada berkatNya yang melimpah atau pemeliharaan dan janji keselamatanNya, namun layanilah Tuhan karena Ia memang layak menerima pengabdian kita. Sebenarnya kita tidak memerlukan alasan lagi mengapa harus melayani Tuhan, pengorbananNya untuk keselamatan kita dan kasihNya yang unconditional setiap saat sebenarnya sudah lebih dari cukup bagi kita. Dalam 2 Kor 515 Paulus berkata “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”. Itulah yang seharusnya menjadi dasar hidup kita, hidup kita bukanlah untuk diri kita lagi melainkan untuk mengerjakan keselamatan kita dan berbuah pertobatan, pelayanan dan berbuah jiwa bagi kemuliaan Allah. Pelayanan kita menjadi bukti kasih kita kepada Tuhan, kasih yang murni tanpa tujuan-tujuan terselubung yang mementingkan diri sendiri. Setiap pelayanan yang dimulai dan didasari oleh motivasi yang salah, tidak akan bisa bertahan lama dan justru menjadi kejijikan di mata Tuhan. Kita bisa saja terlihat sangat rohani dan luar biasa dalam pelayanan, tetapi bukan apa yang kelihatan yang dilihat oleh Allah melainkan apa yang ada dalam hati kita. Saat kita melayani dengan dasar kasih yang murni kepada Tuhan, kita tidak akan mudah kecewa dengan keadaan ataupun perlakuan orang lain. Kita tidak akan mudah kecewa jika kita tidak mendapat penghargaan dari manusia yang mungkin seharusnya kita dapatkan, atau mengundurkan diri saat keadan terlihat begitu sulit dan seolah-olah kita tidak melihat penyertaan Tuhan. Kita tidak akan mudah kecewa karena kita berfokus pada perkenanan Tuhan, kita melayani Tuhan karena kita mengasihiNya dan ingin mempersembahkan yang terbaik bagiNya bukan untuk memperoleh pujian, penghargaan ataupun Melayani sesuai dengan panggilan Kita akan bersukacita melayani jika kita melayani sesuai dengan panggilan kita, sesuai dengan kasih karunia dan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Tidak perlu memaksakan diri untuk apa yang bukan bagian kita atau apa yang tidak bisa kita lakukan. Lakukan yang terbaik sesuai kapasitas kita sebagai pelayanan dan persembahan bagi Tuhan. Tuhan tidak pernah meminta kita melakukan apa yang tidak bisa kerjakan atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu tanpa memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan. Setiap karunia, kelebihan dan talenta yang kita miliki adalah perlengkapam yang Tuhan percayakan untuk digunakan dalam mendukung pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Kita harus mulai mengenali kelebihan dan kemampuan yang Tuhan taruh dalam diri kita, mengembangkan dan mengunakannya untuk melayani Tuhan. Baik dalam pelayan gereja seperti pemuji-penyembah, pelayanan kasih, doa ataupun pelayanan sekuler yang memberkati ladang Tuhan yaitu dunia usaha/bisnis, sosial, pemerintahan atau apapun panggilan Tuhan dalam hidup kita. Layanilah Tuhan dengan karunia yang tepat pada tempat yang tepat dan pada waktu yang Perlu adanya keseimbangan dalam melayani Dalam Mark 631-32, setelah mengadakan mujizat untuk memberi makan lima ribu orang, Yesus berkata kepada murid-muridNya “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Dalam melayani Tuhan perlu adanya keseimbangan antara roh, jiwa dan tubuh kita. Tubuh dan jiwa kita juga memerlukan waktu untuk beristirahat dari semua kesibukan dan kegiatan pelayanan kita. Menjaga kesehatan bait Allah yaitu tubuh kita serta memulihkan tenaga dan pikiran untuk bisa lebih aktif dan produktif dalam kegiatan dan pelayanan kita. Selain aktif dalam melayani kita juga harus tetap menjaga kualitas hubungan pribadi kita dengan Tuhan sebab itulah sumber kasih dan kemampuan kita dalam melayani Tuhan. Kita tidak mungkin dapat membagi kasih kepada orang lain lewat pelayanan kita jika kita tidak terus menjaga hubungan kita dengan sumber kasih yaitu Tuhan. Membangun hubungan dan mencari kehendak Tuhan juga merupakan pelayanan kita kepada Tuhan. Saudara, satu hal penting yang perlu diperhatikan juga yaitu; jangan sampai kita terlalu berfokus pada kegiatan kerohanian/pelayanan tetapi mengabaikan tanggung-jawab kita dalam studi, pekerjaan, keluarga atau hal-hal lain yang seharusnya mendapat perhatian kita juga. Memenuhi tanggung-jawab dalam semua hal tersebut juga merupakan bagian dari pelayanan kita. Persembahkanlah yang terbaik dalam pelayanan kerohanianmu dan jadilah excellent dalam setiap tanggung-jawab yang dipercayakan kepada kita, dalam studi, pekerjaan termasuk dalam keluarga. Saksikan kepada dunia bahwa kita adalah pengikut Kristus, kita melayani tetapi kita juga bisa berprestasi dalam studi, kita bisa sukses dalam pekerjaan, dapat dipercaya dan berhasil dalam keluarga kita. Saudaraku, persembahkanlah hidupmu kepada Tuhan dalam setiap detail kehidupan lakukanlah semuanya sebagai ibadah, sebagai pelayanan kita kepada Tuhan. Kita akan dapat bersukacita dalam melayani Tuhan karena kita mengerti kita sedang mengerjakan apa yang dikehendakiNya, memaksimalkan potensi yang sudah Tuhan percayakan kepada kita dengan tetap menjaga keseimbangan dalam hidup. Dengan demikian kita menjadi lebih produktif, tidak akan menjadi lelah dalam pelayanan dan kecewa dengan orang lain ataupun keadaan. Khotbah Ev. Joyce Lim Shalom sobatku yang setia, berjumpa lagi kita pada kesempatan ini untuk belajar bersama dari bahan khotbah Kristen tentang “Melayani Dengan Sepenuh Hati”. Melayani merupakan tanggung jawab dari setiap orang percaya. Melayani juga sebagai bukti kedewasaan rohani seseorang yang mau dipakai oleh Tuhan menjadi alat kemulian-Nya. Karena melayani merupakan sebuah tanggung jawab maka melakukannya pun harus dengan sepenuh organisasi gereja masing-masing pasti sudah ada aturan-aturan atau kriteria-kriteria seseorang untu terlibat dalam pelayanan. Namun, saya tidak membawa kita pada aturan gereja tersebut karena itu sudah dibuat sesuai kebutuhan geraja masing-masing. Dalam bagian khotbah ini kita akan membahas larangan-larangan yang diberi tahu Alkitab,agar tidak dilakukan saat kita melayani. Baca Juga Menjadi Pelayan Kristus Yang BaikMELAYANI DENGAN SEPENUH HATI1 Petrus 52-3Melayani memiliki makna memelihara, mengasuh, mendidik,menjaga, memebri petunjuk, ada juga melayani. Diimplentasikan dalam pelayanan digereja berarti tugas memelihara iman jemaat, mengasuh dan memberi petunjuk dengan sepenuh hati, mendidik dan menjaga serta lebih dalam dari itu hingga memberi makan jemaat, ini bisa diharafiah kan benar-benar memberi makan atau makanan rohani yang dapat membatu pertumbuhan iman jemaat. Untuk itu diperlukan motivasi yang benar dalam melayani, bagaimana agar kita dapat melayani dengan sepenuh hati?I. Jangan Dengan Paksaan 2aMengapa dalam 1 petrus 52 ini dikatakan jangan dengan paksaan? Apakah ada orang yang melayani dengan terpaksa? Maksudnya ialah sebagai peringatan bagi kita agar tidak mendasari keputusan kita untuk melayani dengan unsur paksaan, melainkan sebaliknya dengan sukarela, sukahati dan sukacita sesuai kehendak Allah, agar kita mampu nenikmati setiap pelayanan yang kita lakukan unuk Jangan Karena Laba Yang Keji 2bProses dari Tuhan itu membuat kita yakin akan panggilan yaitu untuk “mengembalakan domba-Ku”seperti kata fireman Tuhan ini. Dan panggilan itu bukan menunjikan bahwa kita lebih hebat dibandingkan yang lain, tetapi agar kita yakin akan kuasa penyertaan Tuhan yang lebih besar dalam kehidupan kita. Mulailah menghargai berkat-berkat Tuhan dan mengunakan karuania yang ada pada kita untuk melayani Tuhan dengan motivasi yang benar tanpa mencari keuntunganIII. Harus Mampu Menjadi Teladan 3Karakter itu sangat penting dalam sebuah pelayanan, tanpa karakter yang baik apa yang dapat orang terima dari kita. Oleh karena itu setiap kita yang mengambil bagian dalam tugas melayani diwajibkan mampu menjadi teladan yang baik bagi semua orang, karena dari hal itulah kita dapat mempermuliakan Allah dalam kehidupan kita. Jangan seperti merasa lebih tinggi karena dipercayakan untuk melayani tetapi ambilah sikap rendah hati agar kita dapat menjadi teladan bagi kawanan domba dalam pelayanan bukanlah hal yang gampang, oleh karana itu tidak semua orang dapat melakukannya. Tetapi sebagai seorang yang telah menerima anugerah keselamatan kita harus terlibat dalam pelayanan. Carilah bentuk pelayanan yang sesuai dengan karunia masing-masing untuk membangun tubuh Kristus dan yang paling penting lakukanlah tugas melayani itu dengang sepenuh Post View 10,789 Oleh Maria Natalia Kejadian 181-8; Lukas 177-10 Pendahuluan Bapak Mahfud, seorang petugas pembantu lalu lintas Supeltas. Putarkan videonya. Lihatlah aksi Bapak Mahfud, yang dianggapnya sebagai sebuah pengabdian. Tidak seberapa hasil uang yang bisa ia dapatkan. Sebelum dapat seragamà bisa dapat Rp. 50ribu sehari, tetapi setelah pakai seragam, pendapatannya tidak sampai melebihi Rp. 10ribu sehari, karena orang banyak mengira ia digaji oleh pemerintah. SS, tetapi senyum di wajahnya tidak pernah pudar. Sukacitanya ia tularkan melalui pelayanannya bagi masyarakat.